Sabtu, 25 April 2020

TVET dan industri 4.0

Permasalahan yang dihadapi oleh lembaga pendidikan menengah seperti Sekolah Menengah Kejuruan yang di singkat SMK, umumnya bersumber dari hasil kelulusan peserta didik di dunia usaha dan industri atau DUDI. Upaya yang dilakukan agar Sumber Daya Manusia khususnya peserta didik SMK untuk  memudahkan berwirausaha dan bekerja di dunia industri, diperlukan penerapan Standar Operasional Prosedur Industri pada bidang keahliannya dan meningkatkan Perkembangan Teknologi agar mampu bersaing dengan dunia Internasional.      

Hal ini juga di sampaikan oleh Organisasi dunai UNESCO dan ILO (2001), yang menyebutkan bahwa di tengah perdagangan globalisasi antar negara dan revolusi teknologi 4.0 yaitu teknologi informasi dan komunikasi. Peran penting suatu lembaga pendidikan SMK mampu mempelajari dunia usaha dan dunia industri berbasis teknologi informasi yang berguna untuk menunjang peserta didik nantinya. 

Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (Teknical and Vocatioanl Education and Training yang disingkat TVET) yang dinamakan pendidikan kejuruan, sesungguhnya telah berkembang sejak awal perkembangan kehidupan manusia. Pada masa pra-sejarah, ketika tingkat peradaban masyarakat masih sebagai manusia pengumpul dan pemburu, para orang tua mendidik anaknya untuk berburu binatang sebagai bahan makanan atau mengajari anaknya cari mencari dan mengumpulkan tumbuh - tumbuhan atau buah - buahan yang dapat dimakan. Realitas ini memperlihatkan, bahwa sebenernya mereka telah melakukan pendidikan kejuruan, Oleh karena itu, diyakini bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan tertua atau lebih tua dibandingkan jenis pendidikan lainnya (Prof.Dr. Masriam Bukit, Strategi dan Inovasi Pendidikan Kejuruan dari Kompetensi ke Kompetensi, Alfabeta, Bandung 2014)

Sejarah menunjukkan bahwa terjadinya apa yang disebut dengan "Pendidikan" pada hakikatnya adalah karena adanya "Keikutsertaan". Pada masa lalu dan sebagian masih terjadi hingga sekarang, persiapan untuk bekerja atau persiapan hidup sebagai orang dewasa, berlangsung melalui interaksi antara orang dewasa atau orang tua dengan orang yang lebih muda atau anak, bukan melalui pendidikan pada suatu lembaga pendidikan khusus. Alasannya sangat sederhana, kebanyakan anak dalam situasi itu hanya melanjutkan pekerjaan yang di kerjakan oleh orangtuanya. Pada saat kebutuhan hidup tidak berubah dari generasi ke generasi, apa yang perlu di ketahui oleh generasi penerus cukup apa yang di ketahui oleh orang tuannya misalnya bagaimana bercocok tanam dan mengairi sawah, bagaimana menjahit pakaian, berburu, memancing atau mengembala ternak. Dalam keadaan seperti itu, kebanyakan anak hanya melanjutkan pekerjaan yang dikerjakan oleh orang tuannya. 

Keterampilan - keterampilan semacam ini dapat juga disebut sebagai keterampilan kampung. memang sepanjang keterampilan yang diperlukan tersebut, masih terbatas dan bersifat khusus, maka pengetahuan dan keterampilan tersebut dapat diturunkan oleh orang tua kepada anaknya. Pelatihan umumnya menjadi bagian dari kehidupan  itu sendiri dilakukan pada tempat bekerja atau workplace dan bukan melalui pendidikan suatu lembaga. Keterampilan kampung yang lebih tinggi tidak di ajarkan oleh orang tuannya, tetapi umumnya di ajarkan oleh tenaga tukang yang ada di kampung tersebut. Pelatihan keterampilan yang diajarkan di pedesaan misalnya merupakan keterampilan yang diajarkan melalui proses pemagangan yang panjang. Pemuda yang mencari keterampilan tersebut belajar melalui mengerjakan pekerjaan dengan melihat, meniru cara - cara yang dilakukan oleh tukang serta melakukan pekerjaan (learning by doing) dibawah pengawasan sang guru (Prof.Dr. Masriam Bukit, Strategi dan Inovasi Pendidikan Kejuruan dari Kompetensi ke Kompetensi, Alfabeta, Bandung 2014)


Berdasarkan pembahasan tersebut, beberapa keterampilan yang dapat dilakukan dengan berbagai pengalaman bekerja dengan orang yang ahli, bisa di katakan pendidikan kejuruan saat ini. Namun di karenakan  perkembangan teknologi dan informasi, keterampilan yang di perlukan untuk dapat mendapatkan pengalaman keahlian dengan orang yang ahli bisa berbeda dengan yang sebelumnya.

Banyak berbagai dunia usaha dan dunia industri akan berubah di karenakan perkembangan teknologi dan informasi yang sangat cepat , baik dalam hardware dan software yang digunakan oleh komputer. Perkembangan dunia usaha, banyak mengalami perkembangan dengan sistem online melalui beberapa perusahaan Star-Ap di sistem android dan situs website, dikarenakan perangkat teknologi dan informasi seperti handphone sudah terbilang murah dan menjadi kebutuhan sekunder bagi masyarakat.

Perkembangan industri 4.0 mendatang manfaat pengaruh terhadap para pekerjaan dan masyarakat yang melakukan wiruasaha dan menyerap tenaga kerja yang banyak untuk memenuhi kebutuhan. misalkan perusahan jasa star-AP dalam bidang jasa antar barang dan makan kini tidak perlu lagi khawatir barang yang akan diantarkan dan jasa wirausaha makanan dapat dengan mudah menerima order makan dari orang yang memesan makanan. bagi tenaga ahli dapat dengan mudah mendapatkan order pekerjaannya melalui aplikasi penyesia jasa di android.

Salah satu perusahaan star-AP di sistem operasi android ialah Gojek untuk penyedia makanan dan antar barang.
Berkenalan dengan Logo Gojek yang Baru, Ini Filosofi di Balik ...
dan Penyedia untuk bidang tenaga ahli di aplikasi andoid ialah Sejasa.

Sejasa : Untuk Penyedia Jasa - Aplikasi di Google Play

Peserta didik SMK di perlukan MAPEL KKPI sesuai dengan Badan Standar Nasiona Pendidikan atau di singkat BNSP. Program pelatihan ini menunjang peserta didik untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam bidang teknologi komunikasi dan informasi.

Standar Operasional Prosedur dalam bidang industri diatur oleh Badan Nasional Standar Profesi atau BNSP , di berikan kepada peserta didik yang telah selesai menempuh pendidikan SMK untuk mengikuti pelatihan kompetensi di Balai Besar Pelatihan Bekasi atau di singkat BBPLK  dan Pusat Pelatihan Kerja Daerah Jakarta atau PPKD serta Balai Latihan Kerja Lainnya yang ada di daerah.

Pelatihan yang diberikan bertujuan agar  peserta didik nantinya mampu berwirausaha dan bekerja sesuai dengan SOP industri 4.0, Ditambah dengan  keterampilan komputer di SMK. Upaya ini mampu mengurangi angka penganguran yang terus meningkat karena persaingan dagang globalisasi dan evolusi industri 4.0.

Hal ini juga di dukung oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam undang - undang cipta kerja untuk meningkatkan potensi produktif masyarakat dalam perdagangan globalisasi dan evolusi industri 4.0. dimana masyarakat mampu menanggapi situasi ekonomi dan perkembangan teknologi yang begitu cepat untuk mendukung pemerataan kesejahteraan dalam berbagai bidang serta potensi perkembangan di berbagai daerah yang di optimalkan.

Kebijakan peraturan dan pelaksanan evolusi industri 4.0 perlu di dukung oleh berbagai aspek terutama dalam bidang industri yang harus di perhatikan untuk menciptkan lapangan pekerjaan yang luas dan Sumber Daya Manusia handal, guna menciptakan ekonomi yang sehat dan sejahtera bagi masyarakat dan Negara Republik Indonesia.


Keterampilan Komputer dan Pengolahan Informasi


latar Belakang
Berdasarkan Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang mata pelajaran Keterampilan Komputer dan Pengolahan Informasi atau KKPI. KKPI merupakan mata pelajaran atau MAPEL yang mempelajari teknologi komputer dan pengolahan informasi digital. MAPEL KKPI membekali peserta didik untuk beradaptasi dengan dunia kerja dan perkembangan dunia komputer juga untuk pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi. MAPEL KKPI diajarkan untuk mendukung pembentukan kompetensi komputer serta memudahkan peserta didik mendapatkan pekerjaan berskala nasional dan bersaing dengan dunia internasional.


Sesuai dengan Undang - Undang Sistem Pendidikan Nasional yang di singkat UUSPN tahun 1989 pasal 11 ayat 3 menyatakan bahwa :
"Sekolah Menengah Kejuruan adalah lembaga pendidikan formal tingkat menengah yang berfungsi menghasilkan tenaga kerja".
dari penjelasan tersebut, maka SMK merupakan suatu lembaga yang mempunyai tugas untuk menyelenggarakan proses pendidikan. Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam meningkatkan sumber daya manusia, hal ini dibuktikan oleh keseriusan pemerintah indonesia dengan meningkatkan anggaran pendidikan setiap tahunnya.


Mata pelajaran KKPI bertujuan sebagai berikut :
1. Agar peserta didik memiliki kemampuan menggunakan teknologi digital seperti komputer dan smartphone;
2. Mengaplikasikan perangkat komputer sesuai dengan standar kompetensi kerja atau SOP kerja penggunaan komputer;

Adapun Ruang Lingkup Mata Pelajaran KKPI sebagai berikut :

1. Personal Computer atau PC stand alone
2. Sistem operasi software
3. Data aplikasi
4. Personal Computer atau PC dalam jaringan
5. Pemanfaatan Web-design

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar MAPEL KKPI di jelaskan pada tabel berikut ini :




Keterangan:
Standar kompetensi dan atau kompetensi dasar pada mata pelajaran KKPI dipilih sesuai dengan kebutuhan setiap program keahlian di SMK/MAK.



Arah Pengembangan



Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.
MAPEL KKPI pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan atau KTSP. KTPS adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing - masing satuan pendidikan. Pada KTSP, tujuan pendidikan dirumuskan dalam bentuk kompetensi. kompetensi atau kemampuan adalah perpaduan dari pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaaan berpikir dan bertindak. Seseorang yang telah memiliki kompetensi dalam bidang tertentu, juga dapat memahami dan menghayati bidang tertentu yang terlibat dalam pola prilaku sehari - hari. MAPEL KKPI KTSP mempunyai durasi 202 jam yang ditempuh selama satu jenjang pendidikan yaitu 3 tahun atau diperpanjang selama 4 tahun dari tingkat X sampai dengan tingkat XII di SMK sesuai dengan Badan Standar Nasional Pendidikan atau BNSP (Martimis Yamin, Desain Pembelajaran Berbasis Tingkat Satuan Pendidikan, Gaung Persada Press, Jakarta, 2010 Halaman 79)
Berdasarkan Peraturan Pemerintah atau PP Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang menyatakan bahwa :
kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, materi atau isi bahan pelajaran serta metode atau cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan.
MAPEL KKPI merupakan mata pelajaran berstatus kejuruan, MAPEL kejuruan yang terdiri atas beberapa Materi Pelatihan yang bertujuan untuk menunjang pembentukan kompetensi kejuruan dan pengembangan kemampuan menyesuaikan diri dalam bidang keahliannya (Martimis Yamin, Op.Cit halaman 80)

MAPEL KKPI bersifat adaptif. MAPEL adaptif merupakan kelompok mata diklat yang berfungsi membentuk peserta didik sebagai individu agar memiliki dasar pengetahuan yang luas dan kuat untuk menyelesaikan diri atau beradaptasi dengan perubahaan yang terjadi di lingkungan sosial, lingkungan kerja serta mampu mengembangkan diri sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
Program adaptif berisi mata diklat yang lebih menitik beratkan pada pemberian kesempatan peserta didik untuk memahami dan menguasai konsep dan prinsip dasar ilmu teknologi yang dapat diterapkan pada kehidupan sehari - hari atau landasan kompetensi untuk bekerja. Program adaptif diberikan agar sistwa tidak hanya memahami dan menguasai "Apa" dan "Bagaimana" suatu pekerjaan dilakukan, tetapi memberi juga pemahaman dan penguasaan tentang "mengapa" hal tersebut harus dilakukan. Program Adaptif terdiri atas bahasa inggris, Matematika, IPA, IPS, KKPI dan Kewirausahaan (Farifda, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Keterampilan dan Pengolahan Informasi Siswa Melalui Metode Pemecahan Masalah dan Penilaian Fortofolio, Skripsi, Jakarta, UNJ, 2009 halaman 5)